Sabtu, 11 Juni 2016

FIREWALL

Mengingat pentingnya perlindungan informasi yang ada pada komputer, maka orang telah mengembangkan berbagai tekhnik untuk melindungi komputernya dari berbagai serangan seperti enkripsi data, pengembangan metode otentikasi, proteksi biometri, firewalling, dan sebagainya.

Security
Menurut Garfinkel, seorang pakar security; keamanan komputer mencakup empat aspek:
Privacy, aspek privacy berhubungan dengan kerahasiaan inormasi. Inti utama aspek privacy adalah bagaimana menjaga informasi daari orang yang tidak berhak mengaksesnya. Sebagai contoh, e-mail seorang pemakai tidak boleh dibaca oleh orang lain, bahkan administratorsekalipun. Beberapa usaha telah dilakukan untuk melindungi aspek privacy, diantaranya penggunaan enkripsi.
Integrity, aspek integrity berhubungan dengan keutuhan informasi. Inti utama aspek integrity adalah bagaimana menjaga informasi agar tidak diubah tanpa ijin pemiliknya. Virus, trojan horse,atau pemakai lain dapat mengubah informasi tanpa ijin, ini merupakan contoh serangan terhadap aspek ini. Sebuah e-mail dapat saja “ditangkap” ditengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat yang dituju. Penggunaan ekripsi fan digital signature dapat mengatasi masalah ini.
Authentication, aspek ini berhubungan dengan identitas dan atau jati diri atau kepemilikan yang sah. Sistem harus mengetahui bahwa suatu informasi dibuat atau diakses oleh pemiliknya yang sah. Ada dua masalah yang terkait aspek ini, yang pertama adalah pembulktian keaslian informasi atau dokumen, yang kedua adalah akses kontrol. Salah satu usaha untuk memenuhi maslah pertama, membuktikan keaslian dokumen, dapat dilakukan dengan teknologi watermarking dan digital signature. Watermarking dapat digunakan untukmenjaga intelectual property, dengan demikian menandai dokumen atau hasil karya dengan tanda tangan pembuatnya. Maslah kedua yaitu access control, berkaitan dengan pembatasan hak akses orang yang dapat mengakses informasi. Cara standar yanng digunakan untuk access control yaitu dengan login dan pasword.
Availability, aspek yang berhubungan dengan ketersediaan informasi. Contoh serangan terhadap aspek ini yaitu “Denial of service attack”, dimana server dikirim permintaan palsu yang bertubi tubi sehingga tidak dapat melayani permintaah lain. Conroh lain adalah mailbomb, dimana seorang pemakai dikirim e-mail bertubu-tubi (hingga ribuan e-mail) sehingga tidak dapat membuka emailnya. Kondisi ini menyebabkan informasi tidak dapat diakses ketika dibutuhkan.

Serangan
Serangan terhadap security atau security attack merupakan segala bentuk gangguan terhadap keamanan sistem informasi. Menurut W. Stallings, ada beberapa kemungkinan serangan terhadap aspek-aspek security:
Interruption, serangan jenis ini ditujukan terhadap ketersediaan (aspek availability) informasi. Sistem ini dapat dirusak baik software maupun hardware, sedemikian rupa sehingga informasi tidak dapat diakses lagi.
Interception, serangan ini ditujukan terhadap asapek privacy dan authentication. Pihak yang tidak berwenang dapat mengakses informasi. Contoh dari serangan ini adalah wiretapping.
Modification, serangan jenis ini ditujukan terhadap aspek privacy, authentication, dan integrity. Pihak yang tidak berwenang dapat mengakses dan mengubah informasi.
Fabrication, , serangan jenis ini ditujukan terhadap aspek privacy, authentication, dan integrity. Pihak yang tidak berwenang dapat menyisipkan objek palsu ke dalam sistem seperti jaringan komputer.

Firewall
Sebuah firewall digunakan untuk melindungi jaringan komputer, khususnya LAN dari berbagai serangan (intrusions) yang dapat menyebabkan data corrupt atau service menjadi macet. Sebuah firewall dapat berupa komputer biasa yang telah dikonfigurasi menggunakan software tertentu, bisa juga hardware/device khusus. Sekurang-kurangnya firewall memiliki dua buah interace. Salah satu interface dihubungkan dengan jaringan private (yang akan dilindungi, biasanya LAN) sedangkan interface yang lain dihubungkan dengan jaringan publik (biasanya internet).
Umumnya firewall menjadi satu dengan router atau NAT router, namun firewall memiliki fitur-fitur lebih lengkap dibanding router biasa. Firewall dapat menyeleksi setiap data yang keluar/masuk, kemudian membandingkan dengan kriteria/policy tertentu. Manakala sesuai dengan policy maka data akan diteruskan. Jika tidak sesuai data akan di-block atau di-drop.
Firewall umumnya dibuat dengan menggunakan satu atau beberapa metode proses kontrol akses, yang meliputi:
•                Paket filtering, pakt-paket dianalisis dan disaring menggunakan skumpulan aturan. Setiap paket yang disaring akan dilihat header-nya. Karena informasi IP Address asal/tujuan, port, ada pada header ini. Pakt-pakt yang sesuai dengan aturan akan diteruskan ke tujuannya, sedangkan yang tidak sesuai akan di musnahkan.
•                Proxy service, proxy tidak melakukan penyaringan paket-paket. Proxy bekerja pada tingkat aplikasi, sehingga proxy dapat menyaring isi paket-paket yang melalui firewall. Informasi yang berasal dari internet akan ditampung sementara disuatu tempat tertentu yang disebut proxy server. Kemudian host-host pada LAN akan mengaksesnya dari proxy server, demikian pula sebaliknya. Pengguna pada jaringan lokal tidak menyadari bahwa mereka tidak terhubung langsung dengan internet. Proxy dapat di analogikan seperti penampung airdari sumur. Untuk mandi orang tidak langsung terjun ke sumur namun menggunakan air yang ada di bak.
•                Stateful inspection, merupakan metode terbaru yang bekerja bukan dengan menyeleksi isi stiap paket, melainkan membandingkan key yang menjadi bagian dari paket ke suatu database yang berisi informasi terpercaya. Informasi yang melalui firewall di monitor secara spesifik, untuk kemudian dibandingkan dengan database. Jika dianggap “bersih” maka informasi boleh melalui firewall, jika “tidak bersih” informasi akan dimusnahkan.
Meskipun perangkat firewall berharga mahal sudah di implementasikan pada jaringan, tidak berarti semua masalah security telah teratasi. Firewall akan menyeleksi informasi yang melalui sebuah jaringan, sesuai dengan aaturan yang telah didefinisikan oleh system administrator. Firewall tidak dapat mengetahui apakah informasi yang melaluinya tergolong “bersih” atau “kotor”. Sehingga peranan system administrator sangatlah penting.
Aturan dasar yang diterapkan pada firewall biasanya ada dua. Keduanya tidak boleh dicampuradukkan. Kita harus memilih salah satunya. Aturan tersebut yaitu:
•                Melarang segala sesuatu yang tidak didefiniskan di dalam rules (aturan).
•                Atau, membolehkan segala sesuatu yang tidak didefiniskan di dalam rules (aturan).
Aturan pertama lebih menjamin tingkat security dibanding auran yang kedua. Selain itu kontrol lalu lintas data yang keluar masuk jaringan relatif lebih mudah dilakukan.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar