Selasa, 22 Oktober 2013

RANGKUMAN ISD BAB 1-3


Bab 1

Ilmu Sosial Dasar Sebagai Mata Kuliah Umum


A.    Pendahuluan

              Pendidikan tinggi di harapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat kemampuan. Dengan seperangkat kemampuan yang dimiliki tersebut lulusan perguruan tinggi di harapkan menjadi sarjana yang sujana yaitu sarjana yangcakap dan ahli dalambidang yang ditekuninnya.

              Pencapaian kemampuan akademik di harapkan melalui mata kuliah keahlian, yaitu matakuliah menurut bidang ilmu pengetahuan masing masing diberikan di perguruan tinggi. Adapun kemampuan pribadi diharapkan dicapai melalui sekelompok mata kuliah dasar umum yang terdiri atas :

1.      Pancasila

2.      Agama

3.      Kewiraan

4.      Pendidikan sejarah perjuangan bangsa

5.      Ilmu alamiah dasar

6.      Ilmu sosial dasar

7.      Ilmu budaya dasar

Secara spesifik kemapuan pribadi yang hendak di capai melalui MKDU bertujuan menghasilkan sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :

1.      Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2.      Berjiwa Pancasila

3.      Memiliki wawasan sejarah perjuangan bangsa

4.      Memiliki wawasanyang komprehensif

5.      Memiliki wawasna budaya yang luas
 

B.     ISD : Pengertian, Tujuan ISD dan IPS
 

1.     Pengertian

             Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah masalah sosial, Khususnya yang di wujudkan masyarakat Indonesia dengan penegrtian-pengertian yang berasal dari berbagai pengetahuan dalam lapangan ilmu ilmu sosial.

             Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karna ISD tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu ilmu penelitian sebagai mana disiplin Ilmu.

2.       Tujuan

            Sebagai salah satu MKDU, ilmu sosial dasar mempunyai tujuan pembinaan agar :

1.      Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah masalah sosial yang ada dalam masyarakat.

2.      Peka terhadap masalah-masalah sosial

3.      Menyadari bahwa suatu masalah masyarakat bersifat kompleks

4.      Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain

 

Bab 2

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan
 

A.    Pendahuluan

              Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan pertumbuhannya aspek tersebut maka makin bertumbuhnya juga mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.

              Berbeda dari mahkluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam memanfaatkan dan mengembangkan akal dan pikirannya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi terungkap dalam pengembangan kebudayaan. Akibat perkembangan ini telah mengubah cara berfikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

B.     Perumbuhan Penduduk

             Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam masalah sosial ekonomi umumnyadan masalah penduduk pada umumnya. Karena berpengaruh kepada jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkakn dunia. Disamping itu masalah pertambahan penduduk jika tidak diimbangi dengan fasilitas tentu akan menimbulkansuatu masalah

              Pertumbuhan penduduk disuatu daerah atau negara dipengaruhi faktor demografi sebagai berikut :

a.      Kematian

b.      Kelahiran

c.       Migrasi

Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut di ukur dengan tingkat. Tingkat ialah suatu peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan.

a.      Kematian

Ada beberapa tingkat kematian yaitu :

1.      Tingkat Kematian Kasar ( CDR )

Adalah banyak nya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Pada negara maju tingkat kematian kasar nya lebih rendah daripada negara berkembang.

2.      Tingkat Kematian Khusus ( Age Specific Death Rate )

Tingkat keamtian ini di pengaruhi beberapa faktor yaitu, umur, jenis kelamin, pekerjaan. Misalnya laki-laki berumur 90 tahun lebih beresiko meninggal dari pada laki-laki yang berumur 30 tahun, atau laki-laki yang bekerja di pertambangan lebih beresiko meninggal daripada yang bekerja di kantor. Karena perbedaan resiko tersebut maka di bedakan secara umur, tingkat kematian ini memiliki hasil yang lebih teliti.
 

b.      Fertilitas

Pengukuran fertilitas tidak sederhana seperti moralitas, karena disebabkan adanya alasan sebagai berikut

1.      Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran.

2.      Wanita mempunyai kemingkinan melahirkan dari seorang anak.

3.      Makin tua umur wanita tidak berarti, bahwa kesempatan mempunyai anak makin menurun.

4.      Di dalam pengukuran ferilitas akan melibatkan satu orang saja.

 
c.       Migrasi

Migrasi adalah aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang. Pengertian mobilitas lebih sesuai daripada migrasi sebab mobilitas mencakup perpindahan secara permanen atau sementara. Migrasi di akibatkan kondisi alam yang kurang mendukung.
 
BAB 3
 
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
 
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya “yang tak terbagi” yang artinya adalah suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu adalah seseorang yang tidak hanya memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki kepribadian tersendiri. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu dalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga, yaitu: menyimpang dari norma, takluk terhadap kolektif dan mempengaruhi sekitar seperti halnya pahlawan ataupun pengacau. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
 
              Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi. Pertumbuhan berarti suatu perubahan yang menuju kearah maju dan menjadi lebih dewasa. Diantaranya terdapat beberapa factor yang mempengaruhi:
1.      Pendirian Nativistik
2.      Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
3.      Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Dimana tahap pertumbuhan dibagi menjadi 4, yaitu masa vital ( 0 – 2 tahun), masa estentik (2 – 7 tahun), masa intelektual ( 7 – 13/14tahun), dan masa social (14 – 21tahun).
 
        Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : 
· Unit terkecil dari masyarakat 
· Terdiri atas 2 orang atau lebih 
· Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
· Hidup dalam satu rumah tangga 
· Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga 
· Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga 
· Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing 
· Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan 
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 
1.      Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. 
2.      Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 
3.      Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut: 
1.      Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2.      Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3.      Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing. 
4.      Sosialisasi antar anggota keluarga. 
5.      Pengaturan jumlah anggota keluarga. 
6.      Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 
7.      Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 
8.      Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
 
 
 
 
NAMA : THOMAS PAMUJI JAYA
KELAS : 1KB05
NPM : 28113871
 
 
 

 

 
 
 
 

 
 

 


 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar