Kamis, 21 Januari 2016

Tema Karangan


 1. Pengertian Tema
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi,novel,karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah fondasinya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.

2. Pemilihan Topik
Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus diidentifikasi agar terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi). Topik karangan adalah hal yang menjadi bahan pembicaraan dalam sebuah tulisan. Topik karangan harus bermanfaat, layak dibahas, menarik, dikenal baik, bahan mudah didapati, tidak terlalu luas, dan terlalu sempit. Topik harus terbatas. Pembatasan sebuah topik mencangkup: konsep, variabel, data, lokasi(lembaga) pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data.Sebuah topik yang hendak dikembangkan menjadi sebuah tulisan harus diidentifikasi terlebih dahulu. Caranya kita dapat memperhatikan beberapa unsur-unsur sebagai berikut :
1.      Pelaku topik
2.      Dasar-dasar topik
3.      Objek topik
4.      Tujuan topik
5.      Manfaat topik
Maksud dari unsur-unsur di atas adalah sebagai panduan kita untuk menspesifikasikan manakah tinjauan utama yang akan kita bidik sebagai sasaran guna mendapatkan tema yang sesuai dari sebuah penelitian yang akan dilakukan. Sumber untuk mencari inspirasi topik penelitian bulletin, majalah, hasil obrolan dengan masyarakat, praktisi issu di koran kumpulan judul dan abstrak penelitian. Semua pokok persoalan itu dapat dijadikan topik karangan dengan mempergunakan salah satu bentuk tulisan, yaitu eksposisi, deskripsi, narasi atau argumentasi.

3. Pembatasan Maksud 
Dengan membatasi topik pembicaraan, memungkinkan penulis untuk lebih terpusat sehingga ia tetap konsentrasi dengan persoalan yang ditulisnya. Untuk menulis sesuatu yang khusus, perlu diketahui secara umum topik itu melalui pembidangan dan aspek ilmiahnya. Pengetahuan dasar itu dikembangkan lebih lanjut dengan hasil pengamatan atau penelitian. Dengan mengenal prinsip dasarnya, maka penulis akan lebih mudah mengetahui aspek-aspek mana yang diperlukan datanya. Pembatasan topik masih perlu dijelaskan secara rinci melalui ‘apa maksud pengarang’ dalam menguraikan topik tadi.
Pembatasan maksud pengarang adalah sebuah rancangan menyeluruh yang memungkinkan penulis berpikir secara lebih cermat dan fokus dalam batas-batas itu. Sama halnya dengan pembatasan topik, pembatasan maksud juga akan membentuk bahan mana yang diperlukan. Walaupun topik yang dipilih sama tetapi karena maksudnya berbeda, maka tema yang dihasilkan juga berbeda. Akibatnya hasil garapannya bisa berlainan, materi-materi yang dipilih juga berlainan. Apabila topik persoalan, pembatasan maksud telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah perumusan masalah dan tujuan yang akan dicapai dengan topik tadi. Agar maksud lebih terfokus, maka perumusan itu perlu ditulis dalam bentuk kerangka karangan yang merupakan perincian dari perumusan masalah itu. Perumusan masalah itu adalah tema karangan. Perumusan itu dapat berbentuk satu kalimat, sebuah alinea atau rangkaian alinea-alinea. 
4. Menentukan Maksud 
Pembatasan topik belum dengan sendirinya membatasi pula maksud pengarang atau penulis. Sebab itu penulis harus menetapkan pula maksud untuk menggarap topik tadi.
Pembatasan maksud merupakan sebuah rancangan menyeluruh yang memungkinkan penulis bergerak bebas dalam batas-batas tadi.Seperti halnya dengan pembatasan topik,pembatasan maksud juga akan menentukan bahan mana yang diperlukan,serta cara mana yang paling baik bagi penyusunan karangan itu.
5. Tesis dan Pengungkapan Maksud
Untuk keperluan penyusunan sebuah kerangka karangan,diperlukan perumusan tema yang berbentuk kalimat. Perumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah karangan disebut tesis. Perumusan singkat ini yang tidak menekankan tema dasarnya disebutpengungkapan maksud.
a.    tesis
fungsi tesis ini bagi sebuah karangan, adalah sama seperti kalimat topik atau kakimat utama bagi sebuah alenia.
b.    pengungkapan maksud
Dengan merumuskan sebuah pengungkapan maksud, maka gambaran dan ingatan kita kepada kejadian atau persoalan itu akan menjadi lebih hidup sehingga membangkitkan pula semangat kita sebagai penulis untuk merangkaikan kata-kata yang lebih tepat.

6. Tema yang Baik
Sebuah  tema hanya akan dinilai setinggi-tingginya bila telah dikembangkan secara jujur dan segar, digarap secara terperincih dan jelas, sehingga dapat menambah informasi yang berharga bagi perbendaharaan pengetahuan pembaca. Tema yang dikembangkan dengan memenuhi hal-hal tersebut dapat disebut sebagai sebuah tema yang baik.
Syarat-syarat tema yang baik ;
a.    kejelasan
Kejelasan merupakan hal yang sangat esensil bagi sebuah tulisan yang baik.kejelasan dapat dilihat pertama-tama melalui gagasan sentralnya. Kedua kejelasan sebuah tema dapat pula dilihat melalui subordinasi atau perincian-perinciannya.
b.    kesatuan
Kesatuan dilihat semata-mata dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam setiap karangan atau tema.
c.     perkembangan
Perkembangan yang kurang baik akan merusak tema dan mengaburkan topik dan tujuannya.
d.    keaslian
Keaslian dapat diukur dari beberapa sudut,pertama dari pilihan pokok persoalannya,darisudut pandangannya,pendekatannya,dari rangkaian kalimat-kalimatnya,dari pilihan kata,dsb.
1.    Sudut  pandangan
Sudut pandangan dalam hubungan ini adalah persoalan bagaimana sikap hidup seseorang sehari-hari.
2.    pendekatan
Suatu cara yang lebih kompleks untuk menjamin originalitas dalam pendekatan adalah mempergunakan analogi untuk menjelaskan sebuah tema.
3.    kalimat
Suatu pegangan yang baik adalah sejauh mungkin menghindari frasa atau gaya bahasa yang sering dibaca atau didengar.
e.     judul yang cocok
Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok pula dengan temanya.
Syarat-syarat judul yang baik ;
1.    judul harus relevan
2.    judul harus provokatif
3.    judul harus singkat


Kerangka Karangan

1.    Pengertian Kerangka Karangan
Sebuah kerangka karanganmengandung rencana kerja,memuat ketentuan-ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus diperincih dan dikembangkan. Kerangka karangan menjamin suatu penyusunan yang logis dan teratur,serta memungkinkan seorang penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari gagasan-gagasan tambahan.
Kosasih (2004;129)
“Kerangka karangan adalah rencana
  kerja yang memuat garis-garis
  besar suatu karangan”
Selanjutnya Keraf (1980;132)
Kerangka karangan adalah pada umumnya para penulis
Pertama-tama harus membuat bagan atau rencana
Kerja,yang setiap kali dapat mengalami perbaikan
Dan penyempurnaan hingga dicapai bentuk yang lebih
Sempurna.untuk membuat perencanaan semacam itu
Diperlukan sebuah metode yang teratur, sehingga
Pada waktu menyusun bagian-bagian dari topik yang
Akan digarap itu dapat dilihat hubungan yang jelas
Antara satu bagian dengan bagian yang lain,bagaimana
Yang sudah baik dan bagian mana yang masih
Memerlukan penyempurnaan
Dengan demikian dapat disimpulkan ;
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang
Memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang
Akan digarap
2.    Manfaat Kerangka Karangan
a.     memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih teratur
b.    memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dengan yang kurang penting
c.     menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih
d.    memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu
3.    Penyusunan Kerangka Karangan
Langkah-langka penyusunan kerangka karangan ;
a.     rumuskan tema
b.    mengadakan inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap merupakan perincian dari tesis atau pengungkapan maksud tadi
c.     penulis berusaha mengadakan evaluasi semua topik yang telah tercatat pada langkah kedua diatas
4.    Pola Penyusunan Kerangka Karangan
a.    Pola Alamiah
Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata dialam.
1.    Urutan waktu (kronologis)
Urutan yang didasarkan runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian
2.    Urutan ruang (spasial)
Urutan penyajian suatu keadaan atau benda, yang disusun berdasarkan urutan keruangan
3.    Topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat dimasukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada
b.    Pola Logis
Tanggapan yang sesuai dengan jalan fikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu dituang dalam suatu susunan atau urutan logis.
1.    Urutan klimaks dan anti klimaks
Bila bagian penting itu ditempatkan dibagian akhir, maka urutan ini disebut klimaks. Sebaliknya, Apabila bagian yang dianggap penting itu dikemukakan pada awal pembahasan, Maka hal itu disebut urutan anti klimaks.
2.    Urutan kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan sebab akibat dan akibat sebab. Pada pola yang pertama,masalah utama dianggap sebagai sebab.kemudian dilanjutkan dengan perincian-perincian yang merupakan akibat-akibatnya.
Pola yang kedua masalah utama dianggap sebagai akibat.dilanjutkan kemudian dengan perincian-perincian yang berusaha mencari sebab-sebabnya.
3.    Urutan pemecahan masalah
Penyusunan kerangka karangan dimulai dengan penyajian masalah kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah itu.
4.    Urutan umum - khusus
Terdiri dari dua corak yaitu dari umum ke khusus dan dari khusus ke umum. Urutan yang bergerak dari umum ke khusus,pertama-tama diperkenalkan sesuatu yang umum kemudian diikuti oleh uraian-uraian khusus. Urutan khusus umum merupakan kebalikan dari pola diatas.
5.    Urutan familiaritas
Dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal,kemudian berangsur-angsur pindah ke hal-hal yang kurang dikenal atau belum dikenal.
6.    Urutan akseptabilitas
Mempersoalkan apakah suatu gagasan diterima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat disetujui atau tidak oleh para pembaca.
5.    Macam-Macam Kerangka Karangan
a.    Berdasarkan Perinciannya
1.    Kerangka karangan sementara atau non formal
Kerangka karangan yang masih berubah sesuai dengan proses, baik pada saat dirujuk kembali pada topik maupun pada saat proses menulis sedang berlangsung.
2.    Kerangka karangan formal
Kerangka karangan yang sudah mantap,tidak akan berubah lagi.
b.    Berdasarkan Perumusan Teksnya
1.    Kerangka kalimat
Kerangka kalimat yang unit-unitnya ditulis dalam perumusan kalimat
2.    Kerangka karangan topik
Kerangka karangan yang unit-unitnya ditulis dalam perumusan kata atau frasa
 
 
# Sumber Referensi
 
https://id.wikipedia.org/wiki/Tema

https://azizturn.wordpress.com/2009/11/14/pemilihan-topik/

http://mawarafifah.blogspot.co.id/2014/12/makalah-tema-karangan.html

http://tianis34.blogspot.co.id/2012/07/makalah-kerangka-karangan-yang-baik.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar