Bab 1
Ilmu Sosial
Dasar Sebagai Mata Kuliah Umum
A. Pendahuluan
Pendidikan
tinggi di harapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai
seperangkat kemampuan. Dengan seperangkat kemampuan yang dimiliki tersebut
lulusan perguruan tinggi di harapkan menjadi sarjana yang sujana yaitu sarjana
yangcakap dan ahli dalambidang yang ditekuninnya.
Pencapaian
kemampuan akademik di harapkan melalui mata kuliah keahlian, yaitu matakuliah
menurut bidang ilmu pengetahuan masing masing diberikan di perguruan tinggi.
Adapun kemampuan pribadi diharapkan dicapai melalui sekelompok mata kuliah
dasar umum yang terdiri atas :
1. Pancasila
2. Agama
3. Kewiraan
4. Pendidikan
sejarah perjuangan bangsa
5. Ilmu
alamiah dasar
6. Ilmu sosial
dasar
7. Ilmu budaya
dasar
Secara spesifik kemapuan pribadi
yang hendak di capai melalui MKDU bertujuan menghasilkan sarjana yang
berkualifikasi sebagai berikut :
1. Taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Berjiwa
Pancasila
3. Memiliki
wawasan sejarah perjuangan bangsa
4. Memiliki
wawasanyang komprehensif
5. Memiliki
wawasna budaya yang luas
B. ISD :
Pengertian, Tujuan ISD dan IPS
1. Pengertian
Ilmu sosial dasar adalah
pengetahuan yang menelaah masalah masalah sosial, Khususnya yang di wujudkan
masyarakat Indonesia dengan penegrtian-pengertian yang berasal dari berbagai
pengetahuan dalam lapangan ilmu ilmu sosial.
Ilmu sosial dasar bukan merupakan
disiplin ilmu tersendiri, karna ISD tidak mempunyai objek dan metode ilmiah
tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu ilmu penelitian sebagai mana
disiplin Ilmu.
2. Tujuan
Sebagai
salah satu MKDU, ilmu sosial dasar mempunyai tujuan pembinaan agar :
1. Memahami
dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah masalah sosial yang
ada dalam masyarakat.
2. Peka
terhadap masalah-masalah sosial
3. Menyadari
bahwa suatu masalah masyarakat bersifat kompleks
4. Memahami
jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain
Bab 2
Penduduk
Masyarakat dan Kebudayaan
A. Pendahuluan
Pertumbuhan
penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang
meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan
pertumbuhannya aspek tersebut maka makin bertumbuhnya juga mata pencaharian
hidup dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda
dari mahkluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam memanfaatkan dan
mengembangkan akal dan pikirannya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi
terungkap dalam pengembangan kebudayaan. Akibat perkembangan ini telah mengubah
cara berfikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
B. Perumbuhan
Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan
salah satu faktor penting dalam masalah sosial ekonomi umumnyadan masalah
penduduk pada umumnya. Karena berpengaruh kepada jumlah dan komposisi penduduk
juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara
bahkakn dunia. Disamping itu masalah pertambahan penduduk jika tidak diimbangi
dengan fasilitas tentu akan menimbulkansuatu masalah
Pertumbuhan
penduduk disuatu daerah atau negara dipengaruhi faktor demografi sebagai
berikut :
a. Kematian
b. Kelahiran
c. Migrasi
Dalam pengukuran demografi ketiga
faktor tersebut di ukur dengan tingkat. Tingkat ialah suatu peristiwa yang
menyatukan dalam bentuk perbandingan.
a. Kematian
Ada beberapa tingkat kematian yaitu :
1. Tingkat
Kematian Kasar ( CDR )
Adalah banyak nya orang yang meninggal pada suatu tahun per
jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Pada negara maju tingkat kematian
kasar nya lebih rendah daripada negara berkembang.
2. Tingkat
Kematian Khusus ( Age Specific Death Rate )
Tingkat keamtian ini di pengaruhi beberapa faktor yaitu,
umur, jenis kelamin, pekerjaan. Misalnya laki-laki berumur 90 tahun lebih
beresiko meninggal dari pada laki-laki yang berumur 30 tahun, atau laki-laki
yang bekerja di pertambangan lebih beresiko meninggal daripada yang bekerja di
kantor. Karena perbedaan resiko tersebut maka di bedakan secara umur, tingkat
kematian ini memiliki hasil yang lebih teliti.
b. Fertilitas
Pengukuran
fertilitas tidak sederhana seperti moralitas, karena disebabkan adanya alasan
sebagai berikut
1. Sulit
memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi yang meninggal
beberapa saat setelah kelahiran.
2. Wanita
mempunyai kemingkinan melahirkan dari seorang anak.
3. Makin tua
umur wanita tidak berarti, bahwa kesempatan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam
pengukuran ferilitas akan melibatkan satu orang saja.
c. Migrasi
Migrasi adalah aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang. Pengertian
mobilitas lebih sesuai daripada migrasi sebab mobilitas mencakup perpindahan
secara permanen atau sementara. Migrasi di akibatkan kondisi alam yang kurang
mendukung.
BAB 3
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang
artinya “yang tak terbagi” yang artinya adalah suatu sebutan yang dapat dipakai
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu adalah
seseorang yang tidak hanya memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya,
melainkan juga memiliki kepribadian tersendiri. Individu bukan berarti manusia
sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan
yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu dalam bertingkah
laku menurut pola pribadinya ada tiga, yaitu: menyimpang dari norma, takluk
terhadap kolektif dan mempengaruhi sekitar seperti halnya pahlawan ataupun
pengacau. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat
yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan
memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan
kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang
sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan
lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan
menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi
penghambat proses pembentukan pribadi. Pertumbuhan berarti suatu perubahan yang
menuju kearah maju dan menjadi lebih dewasa. Diantaranya terdapat beberapa
factor yang mempengaruhi:
1. Pendirian Nativistik
2. Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
3. Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Dimana tahap
pertumbuhan dibagi menjadi 4, yaitu masa vital ( 0 – 2 tahun), masa estentik (2
– 7 tahun), masa intelektual ( 7 – 13/14tahun), dan masa social (14 – 21tahun).
Keluarga
berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti
“anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti (”nuclear family”)
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Dari pengertian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
· Unit terkecil dari masyarakat
· Terdiri atas 2 orang atau lebih
· Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
· Hidup dalam satu rumah tangga
· Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
· Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
· Setiap anggota keluarga mempunyai peran
masing-masing
· Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Berbagai
peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan ayah
dari anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya,
ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu
juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial
sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.
Tugas-tugas
Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam
keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
NAMA : THOMAS PAMUJI JAYA
KELAS : 1KB05
NPM : 28113871